Mengenal sejarah, asal usul, serta arti nama dari Kopi Solok Radjo.
Di Nagari Aie Dingin, terdapat sebuah koperasi agribisnis kopi yang dikenal sebagai Koperasi Solok Radjo. Koperasi ini berperan sebagai wadah ekonomi dan pengembangan usaha bagi petani, terutama dalam bidang produksi dan pemasaran kopi Arabika. Melalui keterlibatan Koperasi dalam pengembangan usaha ini, terjadi peningkatan signifikan dalam industri kopi Arabika di wilayah tersebut. Produksi kopi telah mengalami peningkatan dengan memperoleh predikat specialty q-grader dengan nilai di atas 80, menunjukkan kemajuan dalam proses pengolahan kopi. Pemasaran kopi telah mencapai pasar ekspor hingga ke Amerika Serikat. Koperasi menjalin kerjasama dengan banyak petani dan pemerintah dalam menjalankan usahanya. Keberhasilan pengembangan kawasan ini sangat dipengaruhi oleh peran serta dan interaksi antara stakeholder pembangunan kawasan, seperti koperasi, pemerintah, dan petani, dalam upaya pengembangan pusat kopi Arabika.
Solok Radjo mulai terbentuk di tahun 2012, yang awalnya dulu masih Kelompok Tani. Dimana kakak beradik bergabung dalam suatu Kelompok Tani Gunung Talang sampai tahun 2013. Gunung Talang merupakan Kelompok Tani Ayah. Ayah merupakan sesosok laki-laki paruh baya yang memiliki nama asli Syahrur Pakieh (69 tahun). Dahulu pada daerah Gunung Talang, kopi hanya sedikit yaitu 5-10 kg. Lalu, bertekad ingin memperluas jaringan kopi ke seberang danau bertemulah dengan bapak Radjo yang memiliki lahan kopi dan dibawahnya ditanami tanaman kentang. Beliau salah satu anggota Kelompok Tani yang tidak mau menebang kopi dikarenakan bantuan dari bapak gurbernur Gamawan Fauzi. Dahulu terdapat bantuan pemerintah pada saat itu. Namun, pemasaran tidak dibangun, sehingga harga murah, maka banyak petani kopi menebang kopi. Hanya bapak Radjo yang bertahan dan memiliki impian suatu saat harga kopi naik. Kemudian pihak Kelompok Tani Gunung Talang, awalnya mengambil kopi kepada bapak Radjo, lalu diolah menjadi specialty, untuk mengikuti perlombaan. Pada tahun 30 September 2014, dilaksanakan rapat perdana pembentukan dan pendirian Koperasi di Tesora (Teras Solok Radjo), bapak Radjo diundang untuk ke Kelompok Tani Gunung Talang bersama 10 orang pemuda untuk mencetuskan pembuatan koperasi.
Arti kata nama Koperasi Solok Radjo :
Solok Radjo terdiri dari kumpulan petani kopi, penyuluh, pedagang dan pengamat yang mempunyai tujuan dalam pengembangan kopi arabika dengan orientasi pertanian berkelanjutan. Solok Radjo beralamat di Kampuang Baru, Jl. Lingkar Aie Dingin, Jorong Data, Nagari Aie Dingin, Kab. Solok – Sumatera Barat. Solok Radjo memiliki beberapa divisi di dalamnya yaitu divisi pembibitan, divisi kebun inti, divisi agronomi, divisi pasca panen, divisi manajemen, divisi caffe, divisi gamping area, dan divisi roastery. Solok Radjo memiliki potensi aspek pasar yaitu memberikan kepastian pasar untuk menyerap seluruh kopi arabika yang dihasilkan petani di daratan tinggi Solok, dan memberikan perlindungan kepada seluruh petani binaan terhadap fluktuasi harga yang dapat berdampak buruk bagi perekonomian mereka.
Aspek sosial Solok Radjo yaitu mengumpulkan dan menghimpun semua modal sosial dengan kerjasama untuk menciptakan dukungan terhadap usaha pertanian kopi masyarakat mendukung dengan membagikan kopi dan bibit pohon secara gratis, memberikan dukungan teknis kepada setiap petani binaan atau anggota, memberikan jaminan pribadi kepada petani, berupa pinjaman khusus bagi anggota yang membutuhkan. Aspek ekonomis Solok Radjo menjadi salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi bagi wilayah Solok, menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat, dan bangga karena berhasil menciptakan dampak ekonomi dengan membangun merek “Kopi Solok” menjadi salah satu kopi Indonesia yang paling dikenal.